26 August 2014

Bab 23

Malam itu Saraa bertegas untuk menyiapkan makan malam sekalipun aku berat hati membenarkannya memandangkan sudah beberapa hari ini flu nya tidak juga berkurang.
'Tidak mengapa Hassan. Aku tahu kau tidak gemar makan di luar. Kan kau pernah tulis di buku kecilmu itu. Tapi malam ini yang ringkas sahaja ya San' 
dia berlalu sambil memandangku dengan senyum.

Argh! Aku dipagut rasa bersalah. Sebetulnya, aku menulis itu dek kerana hari penuh azab yang menyebabkan aku terlantar di rumah sakit selama dua (2) hari. Keracunan makanan. 

Aku bergegas ke dapur menyusulinya. 
'Kau tenang saja San. Lima (5) minit, inshaAllah siap!!'
Aduh. Aku jadi mengikut. Hanya memerhati belakang tubuhnya sambil berfikir panjang.
'Jangan direnung terus Hassan. Aku jadi malu. Habis meremang tengkuk.'
Aku ketawa. Dan mengambil tisu dapur lalu mula menulis. Setelah selesai, ku tinggalkan di atas meja dan berlalu ke depan.

Tiba-tiba Saraa datang mendekat. 
'Hassan, ini kau tulis untuk siapa?'
'Kau rasa?'
'Tapi kan kita sudah menikah?'
'Saraa, ayat ayat itu semuanya untuk kau. Ada ketika nanti dimasa depan, bakal tiba saat dimana kau gementar dan rasa takut seperti waktu kita mahu menikah dulu. Dan aku mahu kau tahu, kalau detik itu tiba.. aku akan tetap mendampingimu.'
Saraa tersenyum. Kemudian tergelak kecik. 
'Aku tidak bercanda Saraa'
Dia kembali senyum dan memandang tepat ke mataku.
'Hassan, asal saja kau tahu.. ketika ayah menyerahkan ku untuk diamanahkan kepadamu.. tiada rasa gentar mahupun takut yang ku rasa. Yang tinggal hanya rasa debar yang akhirnya bercambah menjadi kesyukuran yang melimpah ruah'
Aku terdiam. Jiwaku mengembang lapang. Hatiku berbunga bukan kepalang. Ternyata, caranya berfikir berbeza dari apa yang ada difikiranku. Lantas itu yang menjadikan dia sesuatu. Saraa ku.
'Hassan, tapi aku ada satu rahsia'
'Apa?'
'Aku kenal penulisnya!'
Kami sama sama ketawa dan beriringan ke dapur.

---

Aku akan mendampingimu ketika flu membuat hidung mu merah
Aku juga akan mendampingimu ketika sehat membuatmu kembali bertenaga

Aku akan mendampingimumu sewaktu kau sedih dan penuh amarah
Aku juga akan mendampingimu sewaktu kau bahagia dan senyum merekah

Aku akan mendampingimu saat kau sibuk dengan tugas kuliah
Aku juga akan mendampingimu saat kau bergraduasi dengan fikiran penuh falsafah

Aku akan mendampingimu saat lamaran kerjamu ditolak hinga lagi lagi kau resah
Aku juga akan mendampingimu saat kau stres kerana pekerjaanmu terasa susah

Aku akan mendampingimu saat kau merasa tak berguna dan kalah
Aku juga akan mendampingimu saat kau rasa menang hingga sombongmu parah

Aku akan mendampingimu saat kita menabung untuk masa depan dengan susah payah
Aku juga akan mendampingimu saat kita dipelaminan mengikat janji untuk menikah

Aku akan mendampingimu ketika sembilan (9) bulan kita dipenuhi resah
Aku juga akan mendampingimu ketika kita menjadi bunda dan ayah

Aku akan mendampingimu hingga raga kita berdua renta dan lelah
Aku juga akan mendampingimu hingga nafasku berakhir sudah

Kerana sampai aku kembali menjadi tanah
Menyayangimu tak pernah salah.

Yang tiada rasa bersalah,
Hassan
Putrajaya | 26 Ogos 2014






No comments: